Hakikat Bahasa

Hakikat Bahasa

Sebenarnya penulis tidak mengetahui secara pasti kapan tepatnya kelahiran bahasa dari rahimnya dimulai. Karena berdasarkan proposisi klasik bahasa melulu dipredikasikan kepada manusia “hayawanun nathiq” yang berarti manusia yang berbicara. Kalau begitu bagaimana dengan orang bisu yang tidak bisa mengungkapkan kata-kata. Ia memiliki Parole nya sendiri dalam menyampaikan bahasa. Dalam arti ia mengungkapkan sesuatu “maksud” yang dimaksud oleh sausure sebagai signifie yang tak biasa pada orang kebanyakan. Tetapi yang orang bisu ungkapkan itu adalah merupakan sistem lambang bunyi bagi dirinya untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain “lawan bicaranya”.

Sebenarnya manusia mampu membuat bahasa baru, kalau lah hal itu dakui, diketahui, dan bisa dipahami oleh semua orang. Seperti halnya anak muda indonesia zaman sekarang mereka membuat kosakata baru seperti: galau kata galau sudah tidak lagi asing di telinga belia anak muda sekarang. Cobalah anda sesekali bertany apada lansia. Mereka cenderung tidak mengetahui kosakata tersebut. Kecuali lansia yang sudah terlebih dahulu berinteraksi secara intens dengan anak muda yang kisaran umurnya antara 10-40 tahun pun sudah paham ketika seseorang berkata gw lagi galau ni. Karena sebelumnya ada interaksi yang inten antara satu dan yang lainnya. Sehingga wabaha kosakata galau me-universal belakangan ini dan diakui dan dapat difahami oleh mayoritas penduduk indonesia misalkan.

Leave a comment